“But to as many as did receive and welcome Him, He gave the authority to become the children of GOD, that is, to those who believe in His name” (John 1:12)

Thursday 4 March 2010

Masa Depan Bukan Taruhan!!

“Ah gua mau masuk jurusan kedokteran aja, soalnya jadi dokter itu jaminan kaya raya!”
“Kalo gua sih mau masuk jurusan seni deh, soalnya banyak temen gue yang masuk ke situ juga!”
Lho, nentuin masa depan kok gambling sih. Masa depan kita jangan dijadiin taruhan kayak judi dong. Kita harus tau apa yang kita mau dan tau apa yang Tuhan mau. So... siap nentuin masa depan kita?


MAU JADI APA GUE NANTI YA...
STOP! Berenti dulu bacanya! Jawab dulu pertanyaan ini: ‘Apa kita udah tau mo jadi apa kita nanti?’ Kalo udah tau, silakan lewat aja, gak usah dibaca artikel ini. Kalo belum tau mo jadi apa nanti, kamu wajib baca artikel ini.

Kebanyakan anak muda kalo ditanya mau jadi apa nantinya?’ Jawaban yang paling sering kita dengar itu kayak gini, ‘Errr...gak tau.’ Atau ‘Liat aja nanti.’ Cuma sedikit banget anak muda yang tau pasti mo jadi apa nanti kalo udah dewasa. Padahal penting banget lagi buat kita tau bakal jadi apa kita nanti (minimal kalo belum tau bakal jadi apa, kita udah punya gambaran, kita bakal jadi apa) ato bahasa kerennya kita tau panggilan dan tujuan hidup kita.

Kalo kita tau apa panggilan dan tujuan hidup kita, kita bisa persiapin diri kita lebih baik lagi. Kita bisa bikin rencana sekolah mana yang bakal kita masukin, sama siapa kita harus bergaul, kemampuan apa lagi yang mesti kita punya, jadi kita gak bakal buang-buang uang en waktu buat lakuin sesuatu yang gak perlu. Salah satu orang yang patut dijadiin teladan soal tau panggilannya itu Paulus.

Paulus itu orang yang tau pasti apa panggilannya. Dan karena dia tau apa panggilannya, dia tau langkah-langkah apa yang mesti dia lakuin supaya dia bisa mencapai panggilannya itu. Makanya dia bisa bilang begini, ‘Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul’ (1 Korintus 9:26), soalnya dia emang tau apa yang dia lakuin.

Gimana bisa tau panggilan dan tujuan hidup kita?
Kalo kita udah sadar pentingnya mengetahui panggilan kita, langkah selanjutnya kita mesti tau gimana caranya kita bisa tau apa panggilan kita. Tapi sebelumnya kita juga mesti tau kalo buat setiap kita, Tuhan udah punya rencana masing-masing yang khusus en spesial. Rencana Tuhan buat kita en adik atau kakak kita juga gak bakalan sama. Karena tiap orang itu unik di mata Tuhan en Tuhan punya rencana masing-masing buat kita.

Sekarang gimana kita bisa tau apa panggilan kita? Satu hal yang pasti jawabannya T2 alias Tanya Tuhan, hehe. Karena Tuhan yang tau rencana apa yang Dia punya buat kita, makanya biar tau apa tujuan hidup kita, ya tanya Tuhan. Yang jadi masalah gimana caranya kita tanya Tuhan? Emang kita bisa liat Tuhan? Emang Tuhan bisa bicara sama kita?

Kita emang gak bisa liat Tuhan. Tapi bukan artinya kita gak bisa tanya sama Tuhan. Kita bisa selalu tanya Tuhan lewat doa. Terus yang jadi masalah kedua, kalo kita gak bisa liat Tuhan, gimana kita bisa tau jawaban Tuhan? Jawabannya ada di:

“Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.” (Ayub 33:14)

Tuhan itu bisa bicara. Cuma caranya Dia bicara kadang itu gak langsung. Ada beberapa orang yang dikasih karunia bisa denger suara Tuhan secara langsung, tapi Tuhan kebanyakan bicara lewat orang lain. Bisa lewat orang tua, teman, pembimbing rohani, pendeta, dll.

Yang jadi pertanyaan berikutnya gimana kita tau ini suara Tuhan ato bukan. Cara paling gampang, hati kita bakal memberi kesaksian kalo itu adalah suara Tuhan. Seperti kata Paulus juga, “Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus” (Roma 9:1)

Waktu kita lagi bingung ini suara Tuhan ato bukan, dalam hati kita bakal ada satu suara kecil yang bakal kasih tau kita. itu suara hati kita. Suara yang paling jujur. So, kalo udah denger suara hati, ikutin aja, karena dia yang bakal bawa kita ke jalan yang benar.

Oh ya satu lagi, kalo ngomongin panggilan, jangan terus mikir kalo panggilan kita itu harus selalu sesuatu yang kayaknya ‘rohani’ (misalnya jadi hamba Tuhan, atau misionaris, atau pendeta, dsb). Kadang panggilan kita malah keliatannya gak ‘rohani’ sama sekali. Gimana kalo Tuhan memutuskan untuk memanggil kita jadi tukang roti? Ato bintang film? Ato apapun juga yang kayaknya gak rohani sama sekali? Still, itu panggilan Tuhan buat kita en kita wajib menjalankannya sepenuh hati.

It’s a process
Guys, kadang buat bisa tau apa panggilan kita butuh waktu yang lama. Bisa jadi waktu kita harus mutusin mo kuliah ke mana ato mo kerja apa, kita masih belum tau apa panggilan kita, padahal ‘kan kalo udah tau panggilan kita, bakal lebih mudah milihnya. Nah kalo kasusnya kayak gini, pilihlah sesuai dengan sesuai sama minat kita. Nah kalo nanti di tengah jalan kita tau panggilan kita, baru kita bikin strategi gimana memenuhi panggilan itu. Seperti kata Ps. Roberts Liardon juga, ‘Preparation never lost time’ (gak ada kata terlambat buat persiapan)

Amphibi
Tau kan binatang amphibi? Itu tuh binatang yang bisa hidup di air sama di darat. You know what, kadang dalam menjalani panggilan hidup kita, kita juga perlu jadi amphibi. Maksudnya? Bisa jadi kita terpanggil jadi seseorang, tapi di saat yang sama kita juga punya profesi lain. contoh Paulus. Paulus punya panggilan jadi misionaris, tapi dia juga punya profesi lain jadi pembuat tenda.

So, gak dosa kok kalo mo punya profesi lain di luar panggilan kita, malah banyak orang yang kayak gini. Tapi kita harus ingat kalo mo punya profesi lain di luar panggilan kita, kita harus pastiin kalo profesi lain itu gak bakal menghalangi panggilan kita, malah harus bisa mendukung panggilan kita. Kayak Paulus jadi pembuat tenda ‘kan biar bisa membiayai pelayanannya. Yang kedua mesti kita ingat, panggilan kita tetap nomor satu, jadi jangan sampe kita keasyikan kerja sampe lupa sama panggilan kita.

KITA SEMUA ITU MISIONARIS LOH...
Satu rahasia. Dengerin baik-baik ya. Kita semua, mau apapun panggilan kita (mau yang ‘kesannya’ rohani or gak) adalah misionaris. Pernah denger istilah misionaris? dan yang langsung kebayang adalah orang yang pergi ke . daerah pedalaman buat memberitakan Injil. Itu gak salah, cuma baru setengah benar. Sebenarnya kita semua itu adalah misionaris, karena definisi misionaris itu ‘kan orang yang memberitakan kabar keselamatan, en semua kita tanpa terkecuali dipanggil buat menyebarkan Injil sama semua orang, bukan sebagian orang aja, karena itu Amanat Agung Tuhan Yesus buat kita semua.

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19)

PASSION
Selain tau tujuan hidup, kita harus punya passion dalam apa yang kita kerjakan (sekarang ataupun nanti). Apa itu passion? Passion disini mungkin bisa diterjemahin jadi hasrat, gairah atau semangat. Menurut Barbara De Angelis, Ph.D seorang penulis buku-buku bidang hubungan antar manusia dan pertumbuhan pribadi, “Rasa lelah berkepanjangan, depresi, khawatir sampai kecanduan sesuatu, semuanya merupakan tanda yang jelas dari orang yang frustasi karena tidak merasa benar-benar hidup. Ketika bekerja, mereka melakukannya cuma demi mendapatkan penghasilan saja (just make a living). Padahal keinginan untuk bisa merasakan passion bersifat universal dan mendasar. Sebagai manusia, kita selalu ingin merasakan saat-saat ajaib ketika kita dihanyutkan dan bebas dari rutinitas serta ketegangan yang melanda kita setiap harinya; suatu kehidupan yang penuh semangat dan sangat hidup.”

Passion lahir dari yang namanya komitmen. Ketika kita berkomitmen pada sesuatu, baik itu mimpi, kepercayaan atau hubungan, maka kita akan memiliki passion terhadap hal tersebut. Nah, pertanyaannya, apakah kita bisa punya passion jika kita (terpaksa) berkomitmen terhadap sesuatu yang nggak kita sukai?

Menurut Rick Warren dalam “The Purpose Driven Life”, resep terbaik buat bisa punya passion adalah dengan punya tujuan. “Tujuan selalu melahirkan passion. Sebaliknya, passion akan memudar dan hilang jika kita kehilangan tujuan. Jika pekerjaan kita terasa tidak berarti dan tanpa tujuan yang jelas, sekedar bangkit dari tempat tidur pun dapat menjadi hal yang sangat berat dan membuat kita stress. Karena itu, tragedi terbesar dalam kehidupan bukannya kematian, tapi ketika kita hidup tanpa tujuan.” kata Rick Warren yang juga pernah menulis kalo semua orang sukses yang memberi dampak pada dunia adalah mereka yang punya passion dalam hidupnya (passionate people).