“But to as many as did receive and welcome Him, He gave the authority to become the children of GOD, that is, to those who believe in His name” (John 1:12)

Sunday 26 February 2012

Cinta Yang Tidak Teraih

Kita sudah pasti dong pernah merasakan yang namanya jatuh cinta? Tapi tidak semua jalan cinta yang kita jalani itu mulus. Bahkan orang menyebutnya 'Cinta itu hanya indah di awal' saja, setelah cinta itu pergi, kita menangis bahkan menyalahkan Tuhan.
Padahal harusnya kita bersyukur dalam situasi apapun. Ingat Tuhan mengijinkan kita bertemu dengan dia yang kita cinta, sudah pasti Tuhan punya rencana. Walaupun tidak semua cinta berakhir indah, tapi setidaknya Tuhan ingin kita belajar. Belajar mencintai dan juga dicintai, bukan melukai.

So percaya aja. Kalo Tuhan mengijinkan cintamu pergi, itu berarti Tuhan mau kamu mendapat yang lebih baik dari cinta yg sebelumnya. Tuhan memperhatikan setiap tetesan airmata kita. Kalo kita menangis karna cinta itu wajar tapi ingat masih ada Cinta Tuhan yang melebihi apapun.
Kalo cinta kita tidak teraih, berdoa minta Tuhan berikan kesabaran dan keikhlasan lebih. Percaya saja ada pelangi sehabis hujan. Walaupun proses merelakan itu sakit sekali tapi percaya Tuhan sedang merencanakan yang terbaik untuk hidup kita. All is well :-)

Usahakan kalo kita mencari cinta yang baru, cari yang bukan hanya mencintai kita, tapi lebih dulu mencintai Tuhan Yesus dan orangtua kita. Buat mereka yang mungkin belum menemukan cinta, atau mungkin merasa disakiti cinta, "sabar". Usaha dan terus berdoa, "Mintalah maka akan diberikan kepadamu." (Matius 7:7)

Wednesday 8 February 2012

Renungan Inspiratif

Seperti Yang Kau Ingini

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.

Dia berkata kepada batang bambu," Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?"

Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu."

Sang petani menjawab, "Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur."

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam....., kemudian dia berkata kepada petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?"

Petani menjawab batang bambu itu, " Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."

Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki."

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-NYA? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, ALLAH sedang membuat kita sempurna untuk di pakai menjadi penyalur berkat. DIA sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-NYA. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena ALLAH tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak ALLAH, membiarkan DIA bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-NYA?

Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, " Ini aku ALLAH, perbuatlah sesuai dengan yang KAU kehendaki." -

by. GMA