“But to as many as did receive and welcome Him, He gave the authority to become the children of GOD, that is, to those who believe in His name” (John 1:12)

Tuesday 25 September 2012

Ramalan

Mulailah percaya kalo segala sesuatu itu pasti menjadi lebih baik, bukan karna kita pantas terima tapi karna Tuhan sangat mengasihi kita.

Kenapa sih masih banyak anak Tuhan yang percaya ramalan? Jangan liat keberuntungan guys tapi percayalah kita itu diberkati Tuhan! Ramalan itu pentingnya apa? Diprediksinya aja sama manusia, masa mau dipercaya kebenarannya? Orang yang diberkati itu "lebih luar biasa" dibanding orang yang cuma mengandalkan keberuntungan.
Masa ada yang percaya kalo ramalannya baik, kalo ramalannya jelek ngga dipercaya. Hidup kita itu ditangan Tuhan bukan ramalan :))
Soal Relationship itu kita yang cari, Tuhan yang persetujui, Tuhan yang menyatukan dan Tuhan juga yang atur.
Soal Karir, kita yang berusaha dan berjuang dan Tuhan yang memberkati.
Soal Masa Depan, kita yang harus berusaha dan memberikan yang terbaik di setiap kehiudpan kita dan Tuhan juga yang melancarkan.
Tiap langkahku diatur oleh Tuhan dan tangan kasih-Nya memimpinku... ~ Tiap Langkahku♬

Saturday 15 September 2012

Kesaksian Sobat Kristus IV

shallom, saya mau share sedikit.

saya adala salah satu karyawan di Jogja, suatu saat saya ingin menjalankan tugas di derah Bantul. pada meeting sebelumnya Manajer saya bilang agar saya ke Bantu dengan senior saya (karena waktu itu saya masih baru) tapi waktu itu saya ke sana sendiri.

sesaat sebelum pamitan dengan Manajer saya di kantor, ada dorongan dalam hati saya agar pamitan dengan menyebutkan kalau ingin ke Bantul, tapi saya abaikan hal tersebut sehingga saya hanya pamitan akan ke area.
singkat cerita saya mengalami suatu kendala di Bantul dan perlu konsultasi dengan Manajer saya, dari situ saya dimarahi habis-habisan karena beliau kecewa kenapa paginya tidak bilang kalau mau ke Bantul.

dari situ saya ingat bahwa Tuhan sebenarnya telah mengingatkan saya untuk melakukan hal yang menurut Dia baik, tapi saya mengabaikannya. hal tersebut mungkin bisa jadi juga karena saya sering mengabaikan suara Tuhan ketika menegur sebelum-sebelumnya, sehingga saya menjadi tidak bisa membedakan suara Tuhan atau suara hati belaka.

sekian kesaksian saya, semoga kita semakin dilembutkan hati kita untuk menaati setiap tuntunan-Nya.


sumber kesaksian : Twin Joshua