“But to as many as did receive and welcome Him, He gave the authority to become the children of GOD, that is, to those who believe in His name” (John 1:12)

Friday 14 February 2014

Belajar Untuk Memaafkan

-Sebuah Renungan di Malam Minggu Biar Bertambah Kasih Mesra Terutama Suami Istri-
Seorang anak laki-laki lahir dari pasangan setelah menikah sebelas tahun. Mereka adalah pasangan yang penuh kasih dan anak itu kesayangan mereka. Ketika anak itu berumur sekitar dua tahun, suatu pagi suami melihat botol obat terbuka. Dia terlambat kerja sehingga ia meminta istrinya untuk menutup botol dan menyimpannya di lemari. Sang ibu, sibuk di dapur, benar-benar lupa menutupnya.
Anak itu melihat botol dan main-main dan pergi ke menuju kearah botol dan terpesona warnanya, lalu meminum isi dari obat itu semuanya. Dalam dosis sebanyak yg ia minum, seketika anak itu keracunan. Ketika anak itu terjatuh, ibu nya bergegas membawanya ke rumah sakit, dan disitu anak meninggal seketika. Sang ibu tertegun. Dia takut bagaimana menghadapi suaminya.
Ketika ayah bingung datang ke rumah sakit dan melihat kematian anaknya, ia menatap istrinya dan mengucapkan hanya empat kata.
Apa yang Anda pikirkan empat kata yg akan diucapkan sang suami?
Sang suami hanya berkata "Aku cinta kamu Sayang"
Reaksi suami benar-benar tak terduga adalah sikap yang benar-benar tidak menyalahkan. Anak itu sudah mati. Dia tidak pernah bisa membawa kembali hidup. Tidak ada gunanya mencari-cari kesalahan ibu. Selain itu, kalau saja dia telah menyempatkan waktu untuk menyimpan botol sebelum pergi, hal itu tidak akan terjadi. Tidak ada gunanya menyalahkan. Dia juga kehilangan anak satu-satunya. Yang ia butuhkan saat itu adalah penghiburan dan simpati dari sang suami. Itulah yang suaminya berikan.
Kadang-kadang kita menghabiskan waktu bertanya siapa yang merespon atau siapa yang harus disalahkan, apakah dalam suatu hubungan, dalam pekerjaan atau dengan orang yang kita kenal. Kita kehilangan beberapa kehangatan dalam hubungan manusia dalam memberikan dukungan satu sama lain. Setelah semua, bukankah memaafkan seseorang yang kita cintai adalah hal termudah didunia yang dapat kita lakukan? Selidiki apa yang kau miliki. Jangan memperbanyak luka, kesedihan dan penderitaan, berpeganganlah pada pengampunan.
Jika setiap orang dapat melihat kehidupan dengan perspektif semacam ini, akan ada masalah yang jauh lebih sedikit di dunia.
Lepaskan semua iri Anda, kecemburuan, keengganan untuk memaafkan, keegoisan, dan ketakutan dan Anda akan menemukan hal-hal yang sebenarnya tidak sesulit yang Anda pikirkan.