"Dimerdekakan oleh Kristus"
Dua
tahun yang lalu, ada perubahan besar di hidupku. Tidak hanya secara fisik, tapi
juga hati dan jiwaku semakin diperbaharui.
Kalian
pernah mendengar “skoliosis”? Ya, itu adalah kelainan tulang belakang, dimana
tulang belakang bengkok ke kanan atau kiri. Aku adalah skolioser (panggilan
untuk orang yang mengalami skoliosis).
Sejak
SMP, aku sudah merasakan kelainan ini, namun ketika kuliah aku baru merasakan
efek yang luar biasa. Aku sering mengalami sesak nafas, sakit di dada, sakit di
leher ketika makan atau minum, dan merasa pegal. Semakin hari bentuk badanku
menjadi tidak simetris karena bertambah miring.
Aku
sudah memeriksakannya ke dokter, dan satu-satunya saran dokter adalah operasi
karena kondisiku yang sudah tidak bisa lagi dibantu dengan menggunakan brace
(alat untuk menyangga badan).
Saat
itu aku sangat bergumul dengan sakitku ini. Biaya untuk operasi tidak sedikit,
dan dengan melihat latar belakang keluargaku, aku tahu tindakan operasi tidak
mungkin dilaksanakan.
Beberapa
teman PMK di kampus mengetahui kondisiku ini dan mereka berinisiatif membantuku
mengumpulkan dana operasi lewat teman-teman sesame mahasiswa dan alumni.
Awalnya aku tidak yakin karena jumlah yang dibutuhkan cukup besar sementara
dokter sudah menyarankan untuk segera dilakukan operasi.
Masa
itu adalah masa dimana aku merasa sangat down. Aku takut menghadapi operasi,
aku takut dengan resiko yang ada. Karena operasi yang dilakukan adalah operasi
besar maka kesalahan sedikit saja dapat berakibat fatal, yaitu kelumpuan. Aku
sering menangis sambil berdoa kepada Tuhan kenapa Tuhan memberikanku pergumulan
ini. Rasanya aku yang lemah ini tidak akan mampu melewatinya.
Namun
syukur kepada Tuhan Yesus karena melalui setiap hal yang aku jalani, Ia
memberikan banyak pelajaran. Aku melihat bagaimana Tuhan bekerja secara luar
biasa dalam hidupku. Tidak hanya dari kampus, dari gereja pun turut membantu
pergumulan operasiku ini.
Tadinya
operasi akan dilaksanakan pada 17 Agustus 2011, namun pada hari itu operasi
tidak bisa dijadwalkan karena tanggal merah. Dan akhirnya operasi dilaksanakan
seminggu setelahnya, yaitu 24 Agustus 2011.
Sekarang,
sudah hampir 2 tahun berlalu setelah operasiku. Sampai sekarang aku selalu
terkagum dengan pekerjaan Tuhan melalui semua itu. Aku bersyukur dengan
kesehatan yang Tuhan anugerahkan kepadaku. Aku juga bersyukur Tuhan memberikan
kebebasanku dari efek-efek yang ditumbulkan skoliosis. Sekarang kondisiku jauh
lebih baik. Aku tidak lagi merasakan sakit-sakit seperti dulu, namun karena ada
pen yang menyangga tubuhku sekarang maka aku harus lebih berhati-hati dalam
beraktifitas.
Semoga
sharing ini dapat menguatkan kita semua. Percayalah Tuhan selalu ada dekat
kita. Apa yang terjadi ketika terang, jangan ragukan ketika gelap datang. Allah
yang telah memimpin aku dalam pergumulan itu, Allah yang sama juga, yang akan
memimpin kita dalam menghadapi setiap pergumulan hidup. Trust Him!
“Aku
tidak akan mati, tetapi hidup dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan
Tuhan” –Mazmur 118: 17-