Emang sih soal doa kita dijawab ato nggak dijawab itu haknya Tuhan. Tapi
at least Alkitab kasih kita petunjuk gimana sih caranya kalo mau doa
kita dijawab:
- Sepakat
“Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 18:19)
“Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 18:19)
- Rendah hati
Alkitab ngajarin kita kalo Tuhan itu Bapa kita. Coba bayangin gimana caranya kalo kita mo minta sesuatu sama Papa kita? Apa kita mintanya dengan teriak-teriak nggak sopan ‘PA, AKU MINTA DUIT!!!!’? ato dengan sopan dan penuh kerendahan hati. Sama dengan Tuhan. Kalo kita bisa kayak gitu sama Papa kita, kita juga seharusnya sopan en rendah hati sama Bapa kita di surga.
Alkitab ngajarin kita kalo Tuhan itu Bapa kita. Coba bayangin gimana caranya kalo kita mo minta sesuatu sama Papa kita? Apa kita mintanya dengan teriak-teriak nggak sopan ‘PA, AKU MINTA DUIT!!!!’? ato dengan sopan dan penuh kerendahan hati. Sama dengan Tuhan. Kalo kita bisa kayak gitu sama Papa kita, kita juga seharusnya sopan en rendah hati sama Bapa kita di surga.
- Fokus
Pernah nggak punya teman yang waktu diajak ngobrol suka nggak connect. Bukan karena orangnya lemot, tapi emang dianya nggak bisa diam. Lagi asyik-asyik ngobrol, tau-tau ngeliatin orang laen, jalan ke sana-ke sini. Jadinya ngobrol kita nggak nyambung. Nyebelin nggak sih kalo punya teman kayak gitu? So pasti. Tapi bukannya itu juga sikap kita sama Tuhan? Waktu Tuhan lagi ngomong apa, kita ke mana. Makanya nggak heran, kalo doa kita nggak dijawab-jawab sama Tuhan, ya kitanya juga nggak connect sama Dia.
“...apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati (fokus)” (Yeremia 29:13)
Pernah nggak punya teman yang waktu diajak ngobrol suka nggak connect. Bukan karena orangnya lemot, tapi emang dianya nggak bisa diam. Lagi asyik-asyik ngobrol, tau-tau ngeliatin orang laen, jalan ke sana-ke sini. Jadinya ngobrol kita nggak nyambung. Nyebelin nggak sih kalo punya teman kayak gitu? So pasti. Tapi bukannya itu juga sikap kita sama Tuhan? Waktu Tuhan lagi ngomong apa, kita ke mana. Makanya nggak heran, kalo doa kita nggak dijawab-jawab sama Tuhan, ya kitanya juga nggak connect sama Dia.
“...apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati (fokus)” (Yeremia 29:13)
- Punya iman
“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Markus 11:24)
Punya iman dalam doa itu penting. En sebenarnya udah jadi suatu keharusan. Soalnya itu salah satu syarat doa kita bakal dijawab sama Tuhan. Tapi ada sisi lain yang perlu kita perhatiin, apa kita masih tinggal (punya hubungan yang erat) dalam Yesus ato nggak?
“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 16:7)
Yang lebih ekstrim lagi, Smith Wigglesworth, rasul iman, mengajarkan kita untuk berdoa dengan iman yang kuat, cukup sekali meminta lalu setelah itu mengucap syukur. Kalo doa yang sama diulang-ulang, berarti kita nggak percaya, itu kata Smith.
“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Markus 11:24)
Punya iman dalam doa itu penting. En sebenarnya udah jadi suatu keharusan. Soalnya itu salah satu syarat doa kita bakal dijawab sama Tuhan. Tapi ada sisi lain yang perlu kita perhatiin, apa kita masih tinggal (punya hubungan yang erat) dalam Yesus ato nggak?
“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 16:7)
Yang lebih ekstrim lagi, Smith Wigglesworth, rasul iman, mengajarkan kita untuk berdoa dengan iman yang kuat, cukup sekali meminta lalu setelah itu mengucap syukur. Kalo doa yang sama diulang-ulang, berarti kita nggak percaya, itu kata Smith.
- Nggak nyimpen dosa
“Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” (Yesaya 59:1-2)
Kayaknya ayat itu udah jelas deh. Nggak perlu dijelasin lagi. So sebelum kamu berdoa minta sesuatu sama Tuhan pastiin dulu kamu nggak punya dosa. Kamu bisa mengakui dosamu di hadapan Tuhan, atau membereskan dosa dan kesalahanmu pada orang lain, atau mengampuni orang yang bersalah padamu.
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus 5:16)
“Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. (Matius 5:23-24)
“Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” (Yesaya 59:1-2)
Kayaknya ayat itu udah jelas deh. Nggak perlu dijelasin lagi. So sebelum kamu berdoa minta sesuatu sama Tuhan pastiin dulu kamu nggak punya dosa. Kamu bisa mengakui dosamu di hadapan Tuhan, atau membereskan dosa dan kesalahanmu pada orang lain, atau mengampuni orang yang bersalah padamu.
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus 5:16)
“Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. (Matius 5:23-24)
- Ngotot
“…Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.” (Lukas 11:5-7)
Mana ada orang yang minta roti tengah malem sambil ngebangunin yang punya rumah kalo dia nggak ngotot? Itu juga yang terjadi pada Elisa di 1 Raja 18:41-44 sewaktu ia meminta Tuhan untuk menurunkan hujan, ia harus bolak-balik ngotot berdoa sampe tujuh kali!
“…Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.”
“…Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.” (Lukas 11:5-7)
Mana ada orang yang minta roti tengah malem sambil ngebangunin yang punya rumah kalo dia nggak ngotot? Itu juga yang terjadi pada Elisa di 1 Raja 18:41-44 sewaktu ia meminta Tuhan untuk menurunkan hujan, ia harus bolak-balik ngotot berdoa sampe tujuh kali!
“…Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.”
- Taat
“dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” (1 Yohanes 3:22)
Mau doanya dijawab? Taat sama perintah Tuhan, dijamin pasti dijawab. Itu janji Tuhan sendiri loh.
“dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” (1 Yohanes 3:22)
Mau doanya dijawab? Taat sama perintah Tuhan, dijamin pasti dijawab. Itu janji Tuhan sendiri loh.