“But to as many as did receive and welcome Him, He gave the authority to become the children of GOD, that is, to those who believe in His name” (John 1:12)

Sunday, 3 January 2010

POWERFUL PRAYER

Doa. Survey membuktikan kalo nggak semua orang Kristen itu ngerti tentang doa. Mereka cuma tau kalo kita harus berdoa, titik. Tapi apa itu doa? Kenapa kita harus berdoa? Apa yang harus dilakukan waktu doa? Nggak semua kita tau jawabannya.

ANSWERING MACHINE
Tut tit tut tet tet. Aku nge-dial nomor teleponnya Tuhan. Aku mau berdoa. Tuuuuut. Tuuuut. Ada nada sambung. Tapi… tut-tut-tut. Putus deh. Aku tekan redial lagi menghubungi Tuhan. Tuuuuut... Aha! Ada yang jawab.
“Selamat Pagi. Selamat menikmati layanan Kerajaan Surga. Tekan 1 untuk mengucap syukur. Tekan 2 untuk mengajukan pertanyaan. Tekan 3 untuk pujian penyembahan. Tekan 4 untuk permohonan.”
Lalu aku tekan angka 1.
“Maaf, malaikat yang melayani sedang sibuk. Mohon hubungi beberapa saat lagi”
Aku tekan angka 2
“Komputer kami mencatat Anda telah menghubungi kami lebih dari satu kali, karena itu kami akan akhiri pembicaraan saat ini.”
“Maaf, hari sabtu tutup, silakan hubungi senin depan”
“Maaf, nomor yang Anda hubungin sedang sibuk…”

Waaaakkkzs! Stress kalo gini caranya! Tapi, thanks God, saluran doa Tuhan nggak kayak gitu. Sekali kita berdoa padaNya pasti langsung Dia denger en kita tinggal tunggu jawabanNya.
“Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku!...” (Yesaya 58:9a)

APA ITU DOA?
Kalo ditanya apa itu doa menurut Alkitab, jawabannya pasti macam-macam. Emang sih di Alkitab nggak pernah ngejelasin secara rinci apa itu doa. Tapi menurut Ps. William Lau, doa menurut Alkitab adalah suatu komunikasi dua arah antara kita dengan Tuhan.

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (Filipi 4:6)

Di ayat itu dijelasin kalo kita harus meminta sesuatu kepada Tuhan dalam doa. Artinya ada komunikasi antara kita dengan Tuhan.

Kalo menurut Ps. Victor Waang, doa itu napas hidup orang percaya yang harus ada dalam kehidupan rohani orang Kristen (kalo mo lebih jelas baca artikel ‘Doa Itu Dialog’ oleh Victor Waang).

Kalo menurut sumber lain di internet, doa itu adalah hubungan antara kita dengan Tuhan. Bukan sekedar hubungan biasa tapi hubungan yang akrab dan intim, kayak Papa sama anaknya.

Anyway, apapun definisi doa yang kita tau, semuanya punya satu kesamaan, yaitu doa itu harus berdasarkan suatu hubungan antara kita dengan Tuhan, Bapa kita. Inget nggak apa kata pertama yang disebutin waktu Tuhan Yesus mengajar murid-muridNya buat berdoa? Bapa. Artinya, waktu kita berdoa kita lagi ngomong sama Papa kita sendiri.

Doa ≠ Rutinitas
Doa bukan rutinitas loh. Doa itu harus lahir dari kerinduan hati kita yang terdalam untuk mengenal Tuhan. Selalu inget kalo doa itu adalah saat-saat kita ngobrol sama Bapa kita. Nggak ada aturan yang bilang kalo kita wajib ngobrol sama Papa kita minimal satu jam tiap hari, ‘kan lucu jadinya kalo ada aturan kayak gitu. Kita mo ngomong sama Papa kita bisa kapan aja, mo berapa lama juga suka-suka kita, nggak ada aturannya harus berapa lama. Yang aneh adalah kalo kita jarang or dikit banget ngobrol sama Papa kita, itu artinya kita nggak akrab, tul?

Doa ≠ Liturgi
Doa juga bukan liturgi loh. Tau ‘kan istilah liturgi? Liturgi itu artinya susunan acara atau aturan baku. Nggak ada satu pun ayat di Alkitab yang nyebutin kalo kita mo doa harus ada liturginya. Kalo di zaman Perjanjian Lama okelah masih ada liturginya kalo mo doa. Misalnya harus mempersembahkan korban, cuci tangan, cuci kaki, en mandi yang bersih sebelum berdoa. Tujuannya supaya kita dianggap layak berdoa sama Tuhan. Tapi sejak kematian Yesus di kayu salib, segala macam liturgi kayak gitu udah nggak perlu lagi. Inget kematian Yesus udah bikin tirai Bait Suci terbelah, artinya kita bisa masuk langsung menghadap Tuhan, tanpa perlu segala macam liturgi lagi. Kehadiran Yesus udah ngegantiian semuanya.

DOA PUASA
Buat apa sih kita berdoa puasa? Bikin kita laper en makin kurus aja!
1. Ternyata, berpuasa sangat bermanfaat buat kita karena membantu kita menerima pengarahan dan kuasa dari Roh Kudus. Inget gak sebelum Yesus memulai pelayananNya di bumi, Ia berpuasa dulu selama 40 hari (Lukas 4:1-2). Yang harus diperhatikan adalah bahwa sebelum berpuasa ditulis “Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.” (Lukas 4:1) dan sesudah berpuasa ditulis “Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.” (Lukas 4:14). Artinya, ada peningkatan setelah Yesus berpuasa, dari yang cuman ‘penuh dengan Roh’ menjadi ‘dalam kuasa Roh’. Jalan menuju hidup yang penuh kuasa Roh Kudus adalah dengan berdoa dan berpuasa.

Apa yang dilakuin oleh Yesus, tentunya wajib dilakuin ama kita. “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak” (Yohanes 14:12-13) dan “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.” (Yohanes 13:16). Kalo puasa adalah bagian terpenting yang dilakuin ama Yesus sebelum memulai pelayananNya, pastilah itu juga bagian terpenting buat kita, hambaNya.

Contoh lainnya ialah Paulus. Ia berpuasa 3 hari setelah menerima panggilan pelayanannya di jalan raya Damaskus (Kisah Rasul 9:9). Dan Paulus secara rutin berpuasa supaya pelayanannya menjadi berkuasa dan berdampak bagi orang lain (2 Korintus 6:5).

2. Selain itu, puasa juga merupakan suatu cara buat menaklukkan tubuh jasmani kita. “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:27). Tubuh jasmani berarti kedagingan dan keinginan daging itu berlawanan dengan keinginan Roh (Galatia 5:17). Dengan berpuasa, kita melatih tubuh kita dan keinginan jiwa kita yang selalu pengen dipuasin supaya tunduk pada keinginan roh kita sehingga nggak ada lagi yang ngehalangi pekerjaan Roh Kudus.

3. Puasa pasti butuh pengorbanan karena kita akan merasakan lapar dan terus menyangkal keinginan kita buat makan. Jadi bisa diartikan sebagai ‘dukacita menurut kehendak Allah’. Paulus membedakan dukacita menurut kehendak Allah dengan dukacita dunia di 2 Korintus 7:10 “Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian”. Tapi jangan kuatir, Matius 5:4 bilang: “Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur” dan Yesaya 61:3 “…untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya”.

4. Tujuan puasa adalah supaya ada perubahan pada manusia dan bukannya pada Tuhan. Kalo kita minta sesuatu yang emang di luar kehendak Tuhan, kita minta sampe puasa bertaon-taon juga nggak bakalan kita terima. Contohnya waktu Daud berpuasa supaya anak hasil perzinahannya dengan Barsyeba nggak mati. Kalo sesuatu emang salah, nggak bakalan jadi bener gara-gara kita berpuasa. Jangan anggap puasa sebagai suatu alat untuk mengelabui Tuhan atau sebagai jalan keluar buat setiap masalah yang kita hadapi.

5. Gimana caranya berdoa puasa? Sama kayak doa biasa. Setiap hari kita berdoa dan punya waktu khusus buat doa atau saat teduh. Tapi ada waktu-waktu dimana masalah terasa berat atau Tuhan kasih beban doa dalam hati dan memaksa kita buat berdoa lebih lama dan lebih terbeban. Puasa juga kayak gitu. Ada waktu-waktu rutin kita berpuasa sebagai wujud disiplin rohani misalnya seminggu sekali. Tapi ada waktu dimana ada keinginan yang kuat dari hati kita buat berpuasa lebih kuat, lebih bersungguh-sungguh.

“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:16-18).

Ayat di atas mengingatkan kita untuk selalu memeriksa hati kita, niat kita dalam berpuasa. Tapi bukan berarti kita harus berpuasa sendirian terus en nggak boleh berpuasa bersama-sama. Jemaat mula-mula aja sering berpuasa bersama-sama. Yang ditekankan di ayat di atas adalah kemurnian hati kita dalam menjalankan puasa. Untuk dilihat dan dipuji Tuhan atau untuk diliat manusia?
Di Alkitab nggak ada patokan khusus cara-cara puasa. Tuhan berpuasa 40 hari 40 malam (tapi nggak ditulis apakah puasa makan dan minum atau puasa makan saja). Ester berpuasa 3 hari 3 malam tanpa makan dan tanpa minum. Daniel berpuasa makanan enak selama 4 hari. Jadi tergantung kondisi badan kamu. Kalo baru belajar puasa en punya riwayat penyakit maag yang akut, ya jangan langsung puasa kayak Yesus donk. Kalau misalnya kamu emang orangnya nggak suka makan daging, ya jangan cuman puasa Daniel donk, tapi cari apa yang menjadi kegemaran kamu yang mau kamu tundukkin. Hati-hati juga buat yang punya penyakit tertentu yang cukup gawat misalnya diabetes milletus, lebih baik konsultasi ke dokter deh. Harus diingat juga, jangan pernah puasa minum lebih dari 72 jam, karena akibatnya fatal buat tubuh. Musa emang pernah puasa 40 hari tanpa makan dan minum tapi waktu itu beliau dalam kondisi supranatural jadi sanggup ngejalaninya.

Pada dasarnya puasa itu kan pengorbanan, dukacita, penyangkalan diri dan keinginan daging. Jadi kamu bisa berkreasi sebanyak mungkin dalam menentukan puasa kamu. But… jangan lupa tanya Roh Kudus, kan kita puasa buat Tuhan. Trus yang perlu diingat, selama kita puasa jangan lupa buat baca Alkitab. Selama puasa kita juga jangan sampe lupa tujuan kita puasa.