“But to as many as did receive and welcome Him, He gave the authority to become the children of GOD, that is, to those who believe in His name” (John 1:12)

Thursday 8 March 2012

Renungan Inspiratif

TUHANlah Penjagaku
Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
Tuhan akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya. (Mazmur 121:7-8)
Tuhan itu berdaulat dan Tuhan itu baik. Dengan mengetahui hal ini, banyak orang percaya bergumul untuk memahami mengapa hal-hal yang menyakitkan terjadi dalam hidup ini. 'Mengapa Tuhan tidak menghentikan saya mengalami dukacita ini?' Pertanyaan semakin dalam ketika kita membaca bagian Alkitab seperti Mazmur 121:7-8 ini.

Banyak orang yang mengartikan ayat ini sebagai janji bahwa Tuhan akan menghindarkan mereka dari berbagai kesulitan. Namun Firman ini berkata bahwa Ia berjanji untuk menjaga nyawa mereka.
Tuhan mengijinkan rasa sakit terjadi. Bahkan terkadang Ia memakainya. Tuhan mengerti orang-orang yang terluka, namun Ia pun melihat arti yang lebih dalam dari situasi itu. Pencobaan seringkali menguatkan iman kita, membuat kita mejadi seperti Yesus, dan membuat kita memiliki kasih terhadap orang lain. Terkadang, Tuhan memakai penderitaan untuk menghindari kita membuang-buang kesempatan atau menjalani kehidupan yang biasa saja. Dengan pertolongan-Nya, kita mendapatkan lebih banyak manfaat saat berjalan melewati rasa sakit dibandingkan bila kita menghindari rasa sakit itu. Saat Bapa surgawi tahu bahwa itulah yang terbaik, Ia tidak menghindarkan kita dari rasa sakit; malah Ia memampukan kita untuk bertahan melewati kesukaran dengabn memberikan hikmat dan kekuatan kepada kita. Dan ketika kita berhasil melewatinya, seringkali kita melihat, dengan penuh ucapan syukur, betapa tangan-Nya yang lembut dan penuh anugerah telah menuntun kita melalui situasi itu sepenuhnya.

Kita memiliki pengharapan yang besar, karena kita tahu bahwa Tuhan akan menjaga kita melewati masa-masa sulit. Bacalah Mazmur 124 dan mintalah Tuhan untuk mengingatkan kita akan kebenarannya ketika situasi yang menyakitkan terjadi dalam kehidupan kita.

by. GMA