“But to as many as did receive and welcome Him, He gave the authority to become the children of GOD, that is, to those who believe in His name” (John 1:12)

Tuesday 27 November 2012

Kesaksian Sobat Kristus

Syallom saudara2ku yg terkasih dalam Tuhan Yesus.

Nama saya Windi. Saya seorang mahasiswi semester 7 di UNS Solo. Berbicara mengenai muzizat dan perbuatan Tuhan yg luar biasa di hidup saya memang sangat banyak. Berkali-kali Tuhan membentuk saya hingga akhirnya saya bisa menjadi seorang remaja yg mandiri dan kuat. Saya berasal dari keluarga broken home, ayah saya meninggalkan rumah sejak saya kelas 6 SD, tetapi ibu tidak mau menceraikan ayah saya dengan alasan Tuhan tidak menyukai perceraian. Tetapi saya tersiksa sebab ayah saya tidak mengijinkan saya, ibu, dan adik untuk ke gereja. Ayah saya memang muslim tetapi sejak pergi dari rumah ayah tidak lagi muslim melainkan 'kejawen' (semacam kepercayaan). Akhirnya orangtua saya bercerai ketika saya kelas 1 SMA..

Waktu itu saya sempat depresi sebab 1 bulan setelah perceraian, ayah saya menikah dengan tetangga saya. Saya malu dan hancur sekali. Tetapi pendeta saya dan teman2 selalu menyemangati saya, saya berdoa dan menyadari kalau saya seperti ini terus saya tidak akan menjadi apa2, ditambah adik saya saat itu masih kelas 3 SD dan selalu menanyakan "mengapa kita punya 2 ibu".

Saya bangkit, dan saya berdoa pada Tuhan. Akhirnya saya sadar, kalau ayah tetap menjadi suami ibu, selamanya saya tidak akan pernah leluasa untuk ke gereja dan memuji nama Tuhan. Selain itu, menurut ibu saya, sejak menikah hingga perceraian ayah saya tidak pernah memberi nafkah ibu. Setelah menikah untuk menyanggupi syarat cerai, ayah harus menyerahkan sejumlah uang untuk menafkahi saya dan adik. Walaupun hanya diberi beberapa bulan,saya tetap bersyukur karena paling tidak ayah mau memberikan uang untuk kami. Setelah ayah tidak memberi uang, ekonomi keluarga saya sedikit susah. Ketika itu uang saku saya hanya 100rb/bulan , itu masih dikurangi untuk biaya naik bus. Jadi uang saku saya sangat mepet sekali. Tetapi saya bersyukur karena itu saya selalu hidup sederhana dan apa adanya.

Hidup saya kembali dibentuk Tuhan ketika kelas 3 SMA saya, ibu, dan adik diusir kakaknya ayah saya dari rumah, sebab dia beranggapan kami tidak ada hak tinggal drmh ayah. Mau tidak mau kami harus pindah, dan akhirnya kami mengontrak rumah tetangga kami. Saat itu saya memikirkan cara mendapatkan uang akhirnya saya mulai belajar 'ngelesi' . Saya percaya ini muzizat Tuhan, hanya butuh waktu 1 tahun usaha ngelesi saya berjalan lancar akhirnya saya bisa membuka bimbingan belajar , dan perbulannya paling tidak uang 1juta bisa saya dapatkan. Ditambah lg ibu saya lolos ujian sertifikasi guru, sehingga keuangan keluarga kami meningkat drastis. Biaya kuliah dan kehidupan saya, saya tanggung sendiri dari hasil usaha les saya. Sedangkan gaji ibu untuk keperluan sehari-hari dan untuk sekolah adik, uang sertifikasi untuk tabungan . Hidup saya sangat diberkati Tuhan ketika saya bergantung penuh pada Nya dan tentunya selalu memberikan persembahan persepuluhan.

Kiranya kesaksian saya ini bisa menjadi berkat bagi saudara2 semua. Tuhan Yesus memberkati

sumber kesaksian: Windi Yudoyono