“But to as many as did receive and welcome Him, He gave the authority to become the children of GOD, that is, to those who believe in His name” (John 1:12)

Wednesday, 18 December 2013

Mengertilah

Amsal 3:5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Suatu hari, ada seorang pelukis yang terkenal sedang menyelesaikan lukisannya. Lukisan ini adalah lukisan yang sangat bagus dan akan diperlihatkan pada saat pernikahan Putri Diana.

Sang pelukis sangat senang ketika menyelesaikan lukisannya dan memandangi lukisannya yang berukuran 2x8 m dan sambil memandanginya pelukis tersebut tanpa disadari telah berjalan mundur. Dan ketika berjalan mundur, pelukis tersebut tidak melihat ke belakang. Dia terus berjalan mundur hingga di belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut yang tinggi sekali dan tinggal satu langkah lagi dia akan mengakhiri hidupnya.

Salah seorang melihat pelukis tersebut dan hendak berteriak untuk memperingatkan pelukis tersebut, tapi tidak jadi karena dia berpikir mungkin ketika mendengar teriakannya, pelukis itu akan kaget dan malah jatuh ke belakang. Kemudian orang tersebut mengambil kuas dan cat yang ada di depan lukisan, lalu mencoret-coret lukisan tersebut sampai rusak. Pelukis tersebut sangatlah marah dan maju hendak memukul orang itu, tapi beberapa orang yang ada di situ menghadang dan memperlihatkan posisi pelukis tadi yang nyaris jatuh.

Kadang-kadang kita telah melukiskan masa depan kita dengan sangat bagus dan memimpikan suatu hari yang indah. Tetapi lukisan itu 'kelihatannya' dirusak oleh TUHAN, karena TUHAN melihat bahaya yang ada pada kita kalau kita melangkah. Kadang-kadang kita marah, jengkel dan kecewa terhadap TUHAN. Tapi perlu kita ketahui, TUHAN selalu menyediakan yang terbaik untuk kita, anak-anak-Nya!


by. GMA

Friday, 8 November 2013

Kesaksian Anak Tuhan

"Dimerdekakan oleh Kristus

Dua tahun yang lalu, ada perubahan besar di hidupku. Tidak hanya secara fisik, tapi juga hati dan jiwaku semakin diperbaharui.
Kalian pernah mendengar “skoliosis”? Ya, itu adalah kelainan tulang belakang, dimana tulang belakang bengkok ke kanan atau kiri. Aku adalah skolioser (panggilan untuk orang yang mengalami skoliosis).
Sejak SMP, aku sudah merasakan kelainan ini, namun ketika kuliah aku baru merasakan efek yang luar biasa. Aku sering mengalami sesak nafas, sakit di dada, sakit di leher ketika makan atau minum, dan merasa pegal. Semakin hari bentuk badanku menjadi tidak simetris karena bertambah miring.
Aku sudah memeriksakannya ke dokter, dan satu-satunya saran dokter adalah operasi karena kondisiku yang sudah tidak bisa lagi dibantu dengan menggunakan brace (alat untuk menyangga badan).
Saat itu aku sangat bergumul dengan sakitku ini. Biaya untuk operasi tidak sedikit, dan dengan melihat latar belakang keluargaku, aku tahu tindakan operasi tidak mungkin dilaksanakan.
Beberapa teman PMK di kampus mengetahui kondisiku ini dan mereka berinisiatif membantuku mengumpulkan dana operasi lewat teman-teman sesame mahasiswa dan alumni. Awalnya aku tidak yakin karena jumlah yang dibutuhkan cukup besar sementara dokter sudah menyarankan untuk segera dilakukan operasi.
Masa itu adalah masa dimana aku merasa sangat down. Aku takut menghadapi operasi, aku takut dengan resiko yang ada. Karena operasi yang dilakukan adalah operasi besar maka kesalahan sedikit saja dapat berakibat fatal, yaitu kelumpuan. Aku sering menangis sambil berdoa kepada Tuhan kenapa Tuhan memberikanku pergumulan ini. Rasanya aku yang lemah ini tidak akan mampu melewatinya.
Namun syukur kepada Tuhan Yesus karena melalui setiap hal yang aku jalani, Ia memberikan banyak pelajaran. Aku melihat bagaimana Tuhan bekerja secara luar biasa dalam hidupku. Tidak hanya dari kampus, dari gereja pun turut membantu pergumulan operasiku ini.
Tadinya operasi akan dilaksanakan pada 17 Agustus 2011, namun pada hari itu operasi tidak bisa dijadwalkan karena tanggal merah. Dan akhirnya operasi dilaksanakan seminggu setelahnya, yaitu 24 Agustus 2011.
Sekarang, sudah hampir 2 tahun berlalu setelah operasiku. Sampai sekarang aku selalu terkagum dengan pekerjaan Tuhan melalui semua itu. Aku bersyukur dengan kesehatan yang Tuhan anugerahkan kepadaku. Aku juga bersyukur Tuhan memberikan kebebasanku dari efek-efek yang ditumbulkan skoliosis. Sekarang kondisiku jauh lebih baik. Aku tidak lagi merasakan sakit-sakit seperti dulu, namun karena ada pen yang menyangga tubuhku sekarang maka aku harus lebih berhati-hati dalam beraktifitas.
Semoga sharing ini dapat menguatkan kita semua. Percayalah Tuhan selalu ada dekat kita. Apa yang terjadi ketika terang, jangan ragukan ketika gelap datang. Allah yang telah memimpin aku dalam pergumulan itu, Allah yang sama juga, yang akan memimpin kita dalam menghadapi setiap pergumulan hidup. Trust Him!


“Aku tidak akan mati, tetapi hidup dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan” –Mazmur 118: 17-


Sumber Kesaksian : Hilda Jusuf

Tuesday, 29 October 2013

Bertemu Tuhan

Ada satu cerita tentang seorang anak laki-laki yang ingin bertemu dengan Tuhan. Ia tahu bahwa ini adalah perjalanan yang jauh, jadi ia mempersiapkan kopernya dan membawa twinkies dan 6 kaleng soda. Lalu ia memulai perjalanannya.

Ketika ia telah berjalan 3 blok, ia bertemu dengan seorang nenek. Nenek itu duduk di taman sedang melihat burung-burung. Anak laki itu duduk di sebelahnya dan membuka kopernya. Ketika ia akan minum, ia memperhatikan bahwa nenek di sebelahnya kelihatan lapar. Ia memberikan Twinkie dan soda kepadanya. Nenek itu begitu berterima kasih. Mereka duduk berdua sepanjang siang itu, makan dan tersenyum satu sama lain, tetapi mereka tidak saling berbicara.

Ketika hari mulai petang, anak laki itu akan pulang ke rumahnya. Setelah beberapa langkah, ia menoleh dan lari ke arah nenek itu dan memeluknya. Nenek itu tersenyum lebar. Ketika anak itu pulang ke rumah, ibunya tercengang melihat sukacita di wajahnya. Ibunya bertanya:"Apa yang kau lakukan hari ini yang membuatmu begitu bahagia? Anak itu berkata :"Aku makan siang bersama Tuhan. Tahukah engkau bahwa Ia memiliki senyuman yang paling cantik yang pernah aku lihat."

Sementara itu nenek yang ada di taman itu juga pulang dengan sukacita. Anaknya laki-laki bertanya:"Ibu, apa yang kau laukan hari ini yang membuatmu begitu bahagia?" Ibu itu menjawab:"Aku makan Twinkies di taman bersama Tuhan. Tahukah engkau, bahwa Ia jauh lebih mudah dari yang aku bayangkan"

Sahabat..dari cerita ini kita diingatkan Tuhan pada cerita di Matius 25:31-46
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk melayani Tuhan, bukan hanya di gereja, tetapi saat kita memberi makan kepada salah satu yang paling hina ini, kita sudah melayani dan bertemu Dia."Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40).

Saya percaya, kita pasti sering bertemu dengan orang-orang yang seperti ini di dalam kehidupan kita, tetapi seberapa sering kita tergerak untuk memberkati mereka? Kalau kita melayani dan memberkati mereka, ingatlah Tuhan berkata "kita melayani Dia". Dan sekecil apapun yang kita berikan dengan hati yang tulus, dia pun "telah menerimanya dari Tuhan--melalui kita."

Monday, 9 September 2013

Doa Yang Belum Dijawab

Jangan pernah tinggalkan Tuhan karna kesenangan dunia, karna Dia ngga pernah tinggalin kita.

"Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum..." (Yakobus 5:9).

Tuhan pasti menjawab doa-doa kita tapi Tuhan juga punya waktunya sendiri untuk menjawab setiap doa. Ketika kita bertanya-tanya "kenapa sih kok Tuhan belom jawab doa gua yah?" Pasti sebagian orang bilang kalo pas Tuhan belom jawab doa kita, pilihannya itu "Ya" "Tidak" atau "Tunggu", memang itu dibenarkan tapi bukan itu yang dimaksud.

Point 1) Tuhan belom jawab doa kita karna Tuhan masih mau lihat sampai segimana kita berpengharapan kepada-Nya. Tuhan kenal siapa kita dan Tuhan juga tau gimana hati kita, makanya Tuhan mau tau apa kita tetap kuat di dalam waktu Tuhan atau malah putus asa.

Point 2) Tuhan belom jawab doa kita karna di dalam hati kita masih banyak "kesalahan". Yang dimaksud "kesalahan dalam hati kita" itu, contoh kecilnya kita masih sering bersungut-sungut atau mengeluh. Manusia emang ngga luput dari kesalahan, tapi masa mau hidup terus-terusan kaya gitu? Kapan bahagianya. Nah, Kenapa dikatakan mengeluh? Karna engga sedikit anak Tuhan yang "menyerah" duluan karna doanya belom dijawab Tuhan dan keinginannya belom tercapai. Dan bahkan ngga sedikit anak Tuhan yang malah nyalahin keadaan maupun orang lain, contohnya dengan bilang "kenapa sih hidup gua kaya gini amat?" Atau mungkin ada yang suka bilang "Tuhan kenapa sih doa aku ngga dijawab-dijawab? Tuhan kenapa aku harus jalanin hidup kaya gini? Nah inget guys, pertanyaan kaya gitu tuh bisa dibilang "nyalahin" Tuhan loh! Karna kita ngga mensyukuri kehidupan yang Tuhan kasih. Kenapa bisa dibilang gitu? Coba deh ditelaah kata "kenapa" itu, kan kesannya kaya mendesak bahkan kesal. Ya ngga?  Satu hal yang harus selalu diingat, Tuhan ngga mungkin dan ngga akan pernah membiarkan anak-anak-Nya sedih! Makanya ubah mindset kita, jangan nyalahin keadaan tapi bersyukurlah dalam segala hal!
Nah yang tadi karna suka mengeluh, dan satu lagi karna mungkin dalam hati kamu masih belom bisa memaafkan kesalahan orang lain.  Belom bisa memaafkan atau masih menyimpan kekesalan pada orang lain, itu bisa jadi pemicu untuk menghalangi berkat Tuhan atas hidup kamu. Hal itu juga bisa jadi salah satu faktor penghambat dari doa kamu belom dijawab Tuhan. Makanya dalam hati kita harus ada kasih dan pengampunan.

Makanya kita harus cari tau dari dalam diri kita sendiri apa alasan dari Tuhan belom jawab doa-doa kita. Kita ngga perlu kuatir soal berkat, karna di Ibrani 6:14 Tuhan bilang akan memberkati kita berlimpah-limpah. Yang harus kita jalani adalah, jangan pernah mengeluh, syukuri setiap detik hidup kamu dan jangan pernah putus asa menaruh harapan sama Tuhann!

Sunday, 25 August 2013

Bertahan Dalam Kesesakan

Dalam perjalanan hidup, kita sering sekali mendapat berbagai cobaan yang akhirnya jadi pergumulan dan kadang membuat hati kita sesak, bahkan kadang kita merasa tidak mampu dan tidak kuat melewati pelbagai cobaan, dan mengatakan bahwa Tuhan membenci kita. Ingat guys, Tuhan mengizinkan cobaan bukan karna Tuhan membenci tapi Tuhan mengenal kita jauh dari yang dunia tau. Mengikuti Tuhan jalannya tidak mudah. Bagai perahu dilautan lepas, yang airnya tidak selalu tenang. Tapi percaya, Tuhan nakhoda yang setia. Tuhan mau kita bertahan. Sesakit apapun ombak kehidupan yang menerpa hidup dan membuat kesesakan. Ingatlah Dia menjanjikan ada disetiap kita berseru.
Saat kita mengalami cobaan, ingat 1 petrus 5:7 mengatakan: "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu"
dan ingat "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar." (Lukas 16:10a). "Setia dan bertahanlah".
Sesakit apapun kerasnya ombak menerjang, Yesus tak pernah terlambat menolongmu. Amin

Friday, 2 August 2013

Kesaksian Sobat Kristus

Shalom

Hai aku maya. Aku mau sedikit membagikan pertolongan dan kuasa Tuhan yang sebenarnya sangat banyak atas hidupku.

Sekarang aku semester 6 dan harusnya aku sudah bimbingan untuk menyusun Tugas Akhir dan wisuda. Tapi karna ada masalah dengan nilai yang tidak ke input oleh pihak kampus aku harus menundanya untuk bimbingan. Aku sempet komplain ke pihak kampus tapi kampus bertindak masa bodo. Mereka malah menyalahkan aku yang katanya tidak ikut uas. Mau gak mau aku harus tunda lagi.

Jujur, secara manusia aku kecewa. Impian aku untuk segera wisuda kandas. Aku juga nggak enak sama orangtua ku yang sudah mengeluarkan banyak biaya untuk aku menjadi sarjana.

Disitulah aku mulai nyalahin diri aku terlebih Tuhan. Aku sempet nganggur 3 bulan. Nggak enak apa-apa bergantung sama ortu. Hingga suatu malam gatau kenapa aku rindu bicara dengan Tuhan. Betapa aku menyadari selama ini aku terlalu sibuk buat kecewa, kuatir dan mengandalkan kekuatan sendiri. Aku nggak ijinin Tuhan buat masuk ke hati aku. Aku egois, aku malah menjauh dari-Nya.
Saat itulah aku datang dengan hancur hati. Aku mengaku dosa dan mohon ampun.

Aku percaya Tuhan mengampuni ku. Sebelum aku bicara Tuhan udah tau isi hatiku.

Dari dulu aku emang suka anak-anak. Aku pengen jadi guru. Singkat cerita tanpa nunggu waktu lama. Aku udah kerja dan aku kerja sebagai GURU :D

Aku tau ini semua pasti karna campur tangan Tuhan. Tuhan satu persatu mulai jawab doa dan mimpi ku.
Aku nggak harus cape-cape cari kerja, dari pihak sekolahan yang cari aku. Aku nggak harus cape-cape promosiin diri aku, udah ada orang yang promosiin aku.
Ini mustahil banget. Aku yang notabene belum ada pengalaman jadi guru. Yang belum sarjana, bisa jadi guru.

Ini smua Tuhan kasih tepat waktu. Tuhan tau apa yang aku mau. Tuhan memberikan lebih dari apa yang aku bayangkan. Ini semua mujizat, karya Tuhan yang begitu luar biasa.

Aku percaya ini jalan Tuhan. Tuhan mau aku kerja dulu. Mau aku jadi berkat. Puji Tuhan sekarang aku bisa bantu ortu dan keluarga lewat penghasilanku. Aku bisa cukupin semua kebutuhan ku sendiri.
 
Ketika kita punya impianmu dan walaupun kita punya pergumulanmu, datanglah padaNya. Milikilah iman yang besar dan keberanian untuk meminta bahwa Tuhan dapat menjawab doa kita sekarang juga. Setiap tetes keringat dan tangis kita, semuaaaaaaaa Tuhan itung dan Tuhan akan ganti dengan tangis bahagia. Ketika kita mengakui kelemahan kita dan berserah, disitulah kita akan menemukan kekuatan yang sejati
Jangan biarkan iblis membuat kita bersungut-sungut pada Tuhan dan mengarahkan mata kita agar tertuju pada masalah yg ada di sekitar kita.

IF GOD YOUR PARTNER, MAKE BIG PLANS. GOD IS ALWAYS WORKING THINGS OUT FOR YOU, EVEN WHEN YOU DONT REALIZE IT, HAVE FAITH AND BE THANKFUL.

Lets check Pengkhotbah 3:11
GBU

Sumber Kesaksian: Maya Anggraini

Saturday, 20 July 2013

MOTIVASI UNTUK BERSAKSI

Apa yang mendorong kita buat bersaksi? Saat kita nggak punya keberanian, atau sibuk atau malas, harus ada motivasi yang bisa bikin kita bangkit dan ngelakuin tugas kita. Tapi motivasi ini harus tulus dan murni. Apa aja sih?

1. Kasih Yesus
“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” (1 Yohanes 3:16)
“Sebab kasih Kristus yang menguasai kami..” (2 Korintus 5:14)

Paulus sangat terbeban buat memberitakan Injil karena kasih Kristus yang memotivasinya. Paulus telah diberi kasih karunia keselamatan olehNya, diapun rindu ngebagiin ke orang lain.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).

2. Keinginan Tuhan sendiri
“…karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” (Filipi 2:13).

Tuhan sendirilah yang ingin atau berkehendak agar semua manusia bisa mendengar kabar baikNya. Dan Tuhan akan memperlengkapi dan memimpin kita dengan Roh KudusNya biar kita bisa melaksanakan keinginan Tuhan ini. Kita hanya perlu taat pada pimpinan Roh Kudus. (baca 3 Langkah Mudah Menghilangkan Kesukaran Bersaksi).

3. Amanat Agung
Bersaksi adalah respon murid-murid Yesus (termasuk kita juga) terhadap perintah Yesus sebelum Dia naik ke surga. Yang kita kenal dengan nama Amanat Agung.

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20).

Disini ada yang bisa memotivasi kita yakni bahwa Yesus akan menyertai kita (melaksanakan Amanat Agusng) senantiasa sampai akhir jaman! So, jangan takut!

4. Kita punya utang!
“Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar. Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma.” (Roma 1:14)

Paulus ngerasa punya utang pada Tuhan karena Tuhan telah menyelamatkannya, ia ngerasa harus bayar utang itu dengan cara memberitakan Injil pada orang lain. Pernah nonton film Pay It Forward? Seorang anak kecil punya misi buat berbuat baik pada tiga orang, dan tiga orang itu ‘berhutang kebaikan’, tapi harus dibayar dengan cara melakukan kebaikan ke tiga orang lainnya.

“Kita telah diselamatkan oleh Tuhan, bayarlah ‘utang’ keselamatan itu dengan cara memberitakan kabar baik keselamatan itu ke orang lain.”

5. Tuhan segera datang!
“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." (Matius 24:14)

Umat yang cinta Tuhan pasti pengen Tuhan cepetan datang kan? Kalo Tuhan datang berarti udah tiba kesudahannya. Dan Tuhan bilang ‘kesudahannya’ tiba itu kalo injil sudah diberitakan di semua bangsa! Ini bisa memotivasi kita! So, ayo beritakan Injil Kerajaan Tuhan!

Wednesday, 17 July 2013

BERSAKSI, DUH SUSAH BANGET SIH!

Ambil hp kamu. Liat phone book di hp kamu sekarang. Ya, sekarang!
Liat lagi satu-satu nama-nama temen kamu yang tersimpan disitu. Berapa banyak dari mereka yang belum pernah mendengar tentang kebenaran Yesus Kristus? Liat tetangga kita. Atau teman les kita. Atau temen sebangku kita di sekolah. Atau mungkin saudara kita. Atau temen-temen di facebook/twitter kita. Apa ada di antara mereka yang belum mengenal or bahkan nggak tau sama sekali tentang Tuhan Yesus?

MENJADI TERANG ADALAH ‘BERSAKSI’

 
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16)
 
Pernah mikir, apakah yang dimaksud dengan ‘terang’ dalam ayat diatas? Ada yang bilang, jadi ‘terang’ adalah ‘berbuat baik dan berpola hidup yang baik’. Apakah kalo kita bertingkah laku baik dan melakukan perbuatan baik itu berarti kita udah jadi ‘terang’? No! Ternyata tidak! Nah lho! Kalo kita liat di ayat tersebut, ‘terang’ bukanlah perbuatan baik, tapi berfungsi agar perbuatan baik yang kita lakukan bisa dilihat orang dan kemudian orang-orang itu bisa memuliakan Bapa/Yesus.

Jadi, ‘terang’ adalah: ‘bersaksi tentang Yesus’ atau ‘berbicara/memberikan informasi tentang Yesus’. Lho kok bisa? Gini, kalo kita berbuat baik (atau berpola hidup baik), Tuhan bilang kita nggak bisa berhenti disitu aja, tapi orang lain harus tau peruatan baik kita dan kemudian memuliakan Yesus karenanya. Nah gimana caranya orang lain tau dan kemudian memuliakan Yesus kalo kita nggak kasih tau (bersaksi/berbicara/memberikan informasi) tentang Yesus? Betul nggak?

Ayat diatas sering dijadiin dalih/alasan buat kita nggak bersaksi/menginjili. Kita biasanya berdalih kalo bersaksi itu nggak perlu lewat perkataan, cukup dengan perbuatan (ngaku deh, hehe). Ternyata, sebaliknya bo! Ayat ini justru adalah alasan buat kita wajib bersaksi (dengan perkataan/informasi).

Misalnya, kita ngelakuin kegiatan sosial dengan kasih makan gratis ke gelandangan. Apa kita udah jadi ‘terang’? Belum, kita baru ‘ngelakuin perbuatan baik’, si gelandangan itu hanya akan berterimakasih dan memuji kebaikan kita (bukan memuji kebaikan Tuhan Yesus!). Kita baru jadi ‘terang’ kalo kita juga bersaksi/kasih tahu gelandangan itu alasan kenapa kita ngelakuin perbuatan itu (misalnya kasih tahu kalo kita ngelakuinnya karena Tuhan Yesus yang nyuruh kita), maka gelandangan itu akan ‘ngelihat perbuatan baik kita lalu memuliakan Bapa/Yesus’ sesuai dengan ayat di atas. Nah sekarang ngerti kan? Orang-orang nggak bakalan pernah memuliakan Yesus buat segala sesuatu yang kita kerjakan atau yang kita punya dalam hidup kita kecuali kalo kita mengarahkan perhatian mereka pada Yesus! Satu-satunya cara mengarahkannya adalah dengan cara bersaksi tentang Yesus.

Tapi bukan berarti kita berhenti berbuat baik (karena kalo kita berbuat baik pada orang artinya kita berbuat baik pada Yesus juga lho, baca Matius 25:44-45), tapi ternyata berbuat baik aja nggak cukup buat kita bisa jadi ‘terang’.

“TERNYATA KALO KITA HANYA BERBUAT BAIK (MISALNYA DENGAN MEMBERI MAKAN GELANDANGAN), KITA BELUM JADI TERANG!”

KABAR BAIK
Kata Ray Comfort (pemimpin pelayanan Way of Master bareng Kirk Cameron) penginjilan atau bersaksi itu artinya membagikan iman kita ama orang lain. Ato kalo sederhananya, penginjilan itu sering didefinisikan sebagai memberitakan kabar baik. Kabar baik apaan? Ya kabar baik kalo Yesus udah datang ke dunia buat mati menebus dosa kita en kita yang mo percaya ama Dia bisa masuk Surga en menikmati karunia hidup kekal. Satu hal yang nggak boleh kita lupa waktu bersaksi, yaitu Yesus-nya. Soalnya tujuan kita PI itu ‘kan mengenalkan Yesus ama orang-orang yang emang belum kenal Yesus. Gimana caranya?

BERSAKSI NGGAK SAMA DENGAN MEMENANGKAN JIWA!
Ini yang banyak jadi ‘stress’ buat orang Kristen. Ada yang bilang kalo kita harus memenangkan jiwa. Ternyata, Tuhan nggak pernah kok bilang secara langsung kalo kita harus memenangkan jiwa! Tuhan hanya menyuruh kita buat bersaksi! Beda lho antara bersaksi dengan memenangkan jiwa!

“Sebab Kristus mengutus aku (Paulus) bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil…” (1 Korintus 1:17)

“…dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah 1:8b)

Analoginya ama dengan situasi dalam pengadilan. Ada saksi dan ada pembela. Tugas saksi adalah menerangkan apa yang dia ketahui, bukan buat memenangkan perkara. Sedangkan seorang pembela bertugas untuk berusaha menyelesaikan suatu perkara dengan berhasil. Emang suatu sukacita kalo kita bisa memenangkan jiwa, kalo kita emang bisa. Tapi Tuhan hanya mewajibkan kita buat bersaksi.

BERSAKSI ITU WAJIB!!!
“Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” (Markus 16:15).

Semua orang percaya itu wajib bersaksi. Tapi sekarang ada anggapan kalo yang harus menginjili atau bersaksi itu hanya orang yang udah punya gelar Ev (evangelis), Pdt (pendeta), ato yang emang punya panggilan (jawatan) sebagai penginjil ato cuma mereka-mereka yang punya sebutan hamba Tuhan.

Oke, wait a second, who says so? Alkitab nggak pernah mengajar kita cuman sebagian orang aja yang harus penginjilan, yang lain cuma jadi penonton. Nggak lagi. Kalo dibilang tugas penginjilan buat orang yang punya sebutan hamba Tuhan, itu benar karena semua orang percaya itu adalah hamba Tuhan. Coba kita liat di 1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”

Menjadi saksi Kristus nggak cuman lewat tingkah laku dan pola hidup sehari-hari, tapi juga harus lewat kesaksian iman secara verbal!

Thursday, 4 July 2013

Believe In God, Faith In God!

    Professor : You are a Christian, aren't you, son ?
    Student : Yes, sir.
    Professor : So you Believe in GOD ?
    Student : Absolutely, sir.
    Professor : Is GOD Good ?
    Student : Sure.
    Professor : Is GOD ALL - POWERFUL ?
    Student : Yes.
    Professor : My Brother died of Cancer even though he Prayed to GOD to Heal him. Most of us would attempt to help others who are ill. But GOD didn't. How is this GOD good then? Hmm?
    ( Student is silent )
    Professor : You can't answer, can you ? Let's start again, Young Fella. Is GOD Good?
    Student : Yes.
    Professor : Is Satan good ?
    Student : No.
    Professor : Where does Satan come from ?
    Student : From . . . GOD . . .
    Professor : That's right. Tell me son, is there evil in this World?
    Student : Yes.
    Professor : Evil is everywhere, isn't it ? And GOD did make everything. Correct?
    Student : Yes.
    Professor : So who created evil ?
    (Student does not answer)
    Professor : Is there Sickness? Immorality? Hatred? Ugliness? All these terrible things exist in the World, don't they?
    Student : Yes, sir.
    Professor : So, who Created them ?
    ( Student has no answer )
    Professor : Science says you have 5 Senses you use to Identify and Observe the World around you. Tell me, son . . . Have you ever Seen GOD?
    Student : No, sir.
    Professor : Tell us if you have ever Heard your GOD?
    Student : No , sir.
    Professor : Have you ever Felt your GOD, Tasted your GOD, Smelt your GOD? Have you ever had any Sensory Perception of GOD for that matter?
    Student : No, sir. I'm afraid I haven't.
    Professor : Yet you still Believe in HIM?
    Student : Yes.
    Professor : According to Empirical, Testable, Demonstrable Protocol, Science says your GOD doesn't exist. What do you say to that, son?
    Student : Nothing. I only have my Faith.
    Professor : Yes, Faith. And that is the Problem Science has.
    Student : Professor, is there such a thing as Heat?
    Professor : Yes.
    Student : And is there such a thing as Cold?
    Professor : Yes.
    Student : No sir. There isn't.
    ( The Lecture Theatre becomes very quiet with this turn of events )
    Student : Sir, you can have Lots of Heat, even More Heat, Superheat, Mega Heat, White Heat, a Little Heat or No Heat... But we don't have anything called Cold. We can hit 458 Degrees below Zero which is No Heat, but we can't go any further after that. There is no such thing as Cold. Cold is only a Word we use to describe the Absence of Heat. We cannot Measure Cold. Heat is Energy. Cold is Not the Opposite of Heat, sir, just the Absence of it.
    ( There is Pin - Drop Silence in the Lecture Theatre )
    Student : What about Darkness, Professor? Is there such a thing as Darkness?
    Professor : Yes. What is Night if there isn't Darkness?
    Student : You're wrong again, sir. Darkness is the Absence of Something¡ You can have Low Light, Normal Light, Bright Light, Flashing Light . . . But if you have No Light constantly, you have nothing and its called Darkness, isn't it? In reality, Darkness isn't. If it is, were you would be able to make Darkness Darker, wouldn't you?
    Professor : So what is the point you are making, Young Man ?
    Student : Sir, my point is your Philosophical Premise is flawed.
    Professor : Flawed ? Can you explain how?
    Student : Sir, you are working on the Premise of Duality. You argue there is Life and then there is Death, a Good GOD and a Bad GOD. You are viewing the Concept of GOD as something finite, something we can measure. Sir, Science can't even explain a Thought. It uses Electricity and Magnetism, but has never seen, much less fully understood either one. To view Death as the Opposite of Life is to be ignorant of the fact that Death cannot exist as a Substantive Thing. Death is Not the Opposite of Life: just the Absence of it. Now tell me, Professor, do you teach your Students that they evolved from a Monkey?
    Professor : If you are referring to the Natural Evolutionary Process, yes, of course, I do.
    Student : Have you ever observed Evolution with your own eyes, sir?
    ( The Professor shakes his head with a Smile, beginning to realize where the Argument is going )
    Student : Since no one has ever observed the Process of Evolution at work and Cannot even prove that this Process is an On - Going Endeavor, Are you not teaching your Opinion, sir? Are you not a Scientist but a Preacher?
    ( The Class is in Uproar )
    Student : Is there anyone in the Class who has ever seen the Professor's Brain?
    ( The Class breaks out into Laughter )
    Student : Is there anyone here who has ever heard the Professor's Brain, Felt it, touched or Smelt it? . . . No one appears to have done so. So, according to the Established Rules of Empirical, Stable, Demonstrable Protocol, Science says that you have No Brain, sir. With all due respect, sir, how do we then Trust your Lectures, sir?
    (The Room is Silent. The Professor stares at the Student, his face unfathomable.)
    Professor : I guess you'll have to take them on Faith, son.
    Student : That is it sir . . . The Link between Man & GOD is FAITH. That is all that Keeps Things Moving & Alive.


    NB:
    I believe you have enjoyed the Conversation . . . and if so . . . You'll probably want your Friends / Colleagues to enjoy the same . . . won't you?
    Forward them to Increase their Knowledge . . . or FAITH.
    It turned out later that the student is Albert Einstein


Sumber: Unknown

Monday, 10 June 2013

Renungan Inspiratif

Tina, seorang gadis yang baik hati satu kali ingin memberi kejutan pada Nenek Omi yang hidup sendiri. Ia datang membuat sebuah kue yang enak lalu membawanya ke rumah si nenek.

"Oh, buat Nenek? Puji Tuhan! Terima kasih, Tina. Nenek sangat suka,"kata nenek waktu menerima kue itu.

Melihat nenek Omi suka, seminggu kemudian Tina kembali membawa kue yang sama. "Terima kasih,"jawab nenek singkat.

Lebih dari seminggu, komentar Nenek Omi kembali berbeda. "Tumben, kamu telat sehari,"sahutnya.
Minggu selanjutnya,"kuemu agak kemanisan. Nenek lebih suka rasa buah daripada coklat."
Karena sibuk, minggu selanjutnya Tina tidak sempat membuat kue, dan ketika ia berangkat kerja dan melewati rumah si nenek, nenek Omi keluar dan berteriak, "Hei Tina, mana kue nenek?"

Satu kutipan berkata,

"saat kita melihat berkat yang sama setiap hari, kita akan tidak memperhatikannya lagi. Ketika tidak lagi memperhatikan, kita berhenti menghargai. Ketika tidak menghargai, kita berhenti bersyukur. Ketika kita tidak bersyukur, kita mulai mengeluh."

Jika hari ini kamu menangis, bersyukurlah karena kamu tidak membuat orang lain menangis.
Jika hari ini kamu disakiti, bersyukurlah karena kamu tahu rasa sakit dan tidak menyakiti orang lain.
Jika hari ini kamu dikecewakan , bersyukurlah karena kamu tidak membuat orang lain kecewa.
Apapun yang kamu alami hari ini, tetaplah bersyukur karena kita belajar UNTUK MEMAAFKAN.♥

Saat aku tak paham maksud Tuhan, aku memilih... percaya.
Saat aku tertekan oleh kekecewaan, aku memilih.... bersyukur.
Saat rencana hidupku berantakan, aku memilih.... berserah.
Saat putus asa melingkupiku, aku memilih.... tetap maju

Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

Thursday, 6 June 2013

Renungan Inspiratif

Suatu hari seorang ayah menyuruh anak-anaknya ke hutan melihat sebuah pohon pir di waktu yang berbeda.

Anak pertama disuruhnya pergi pada musim DINGIN
Anak ke 2 pada musim SEMI
Anak ke 3 pada musim PANAS
dan Anak yang ke 4 pada musim GUGUR.

Anak 1: pohon pir itu tampak sangat jelek dan batangnya bengkok.
Anak 2: pohon itu dipenuhi kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan.
Anak 3: pohon itu dipenuhi dengan bunga-bunga yang menebarkan bau yang harum.
Anak 4: ia tidak setuju dengan saudaranya, ia berkata bahwa pohon itu penuh dengan buah yang matang dan ranum.

Kemudian sang ayah berkata bahwa kalian semua benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda. Ayahnya berpesan: "Mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan pada satu masa yang sulit."
Ketika kamu sedang mengalami masa-masa sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri dan orang lain bahkan berkata bahwa kamu tidak mampu, bodoh dan bernasib sial. Ingatlah, tidak ada istilah "nasib sial" dalam hidup orang yang OPTIMIS! Yang ada hanyalah waktu yang belum tepat.

Jika kamu tidak bersabar ketika berada di musim dingin, maka kamu akan kehilangan "musim semi" dan "musim panas" yang menjanjikan harapan, dan akhirnya kamu tidak akan menuai hasil yang baik di musim gugur.
"Kegelapan malam tidak akan seterusnya bertahan, esok pasti akan datang fajar yang mengusir kegelapan, selalu ada pengharapan yang baru maka yakinlah!"

Thursday, 30 May 2013

Pernikahan Kristen

Di buku "Seri Selamat" karya Andar Ismail, ada pertanyaan dan jawaban yang menarik mengenai hubungan Rumah Tangga.
Ia bertanya "Mengapa sepasang pengantin menuju pernikahan?" - Jawabannya adalah karena mereka saling "jatuh cinta".
Pertanyaan selanjutnya "Mengapa satu keluarga disebut bahagia?" - Jawabannya adalah karena mereka "bangun cinta".
- Lawan kata jatuh adalah bangun -
Ketika berpacaran sampai bertunangan, hidup terasa indah. Seakan-akan dunia hanya milik berdua saja. Dalam masa pacaran, yang tampak hanya hal yang indah. Kekurangan pasangannya tidak jadi masalah karena sudah saling jatuh cinta. Masa pacaran sampai pernikahan yang tampak masih hal indah. Pada malam pengantin masih ada bulan madu. Itulah yang terjadi bagi orang yang jatuh cinta. Ketika pernikahan sudah terjalin lama, kita tidak boleh hanya "jatuh cinta", tetapi juga perlu "membangun cinta". Jika sudah jatuh cinta, kita harus bangkit, yaitu dengan membangun cinta.
Dengan membangun cinta, kekurangan dan kelebihan pasangan kita tampak jelas. Tapi kekurangan jangan menjadi pemicu keretakan dan pertengkaran dalam hubungan. Kekurangan itu saling melengkapi, karena tidak ada hal yang sempurna. Jangan sampai terjadi perceraian di rumah tangga. Karena perceraian tidak sesuai kehendak Allah.
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. (Matius 19:6).
Cinta sejati adalah bisa dan tetap berpandang-pandangan dengan kasih sayang seumur hidup (sampai tua), bukan hanya cinta pandangan pertama.
 
Oleh karena itu, terapkan 10 hukum Pernikahan Bahagia yang dikemukakan oleh Ayub Yahya:
1. Janganlah marah pada waktu bersamaan
2. Jangan berteriak pada waktu yang bersamaan
3. Ketika bertengkar, cobalah mengalah untuk menang (Amsal 16:32) 
4. Tegurlah pasangan anda dengan kasih (Yohanes 13:34-35) 
5. Lupakan kesalahan masa lalu (Yesaya 1:18) 
6. Jangan lupakan pasangan anda
7. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam (Efesus 4:26-27)
8. Seringlah memberikan pujian kepada pasangan (Kidung Agung 4:1-5; 5:9-16)
9. Bersedia mengakui kesalahan (1 Yohanes 1:9) 
10. Dalam pertengkaran, yang paling banyak bicara ialah yang bersalah (Matius 5:9) 

Dan ingat, kita harus selalu membawa pasangan kita menuju jalan yang benar. Jangan sampai kita dan pasangan kita lupa akan Tuhan.

Comment:

- Tujuannya pernikahaan untuk memperoleh keturunan, untuk saling mengasihi dan saling melengkapi satu sama lain. (Virliana)
- Kunci keharmonisan di dalam rumah tangga selalu diawali dari penganalan yang dalam terhadap pasangan dan selalu mengandalkan Yesus. (Rut Yulike)
- Tujuan pernikahan itu menyatukan 2 orang menjadi 1 dan membangun kerajaan allah. (Maria Norita)
- Jadi kalo mau hubungan langgeng sampai oma-opa, jangan cuma JATUH CINTA, karena kita juga harus BANGUN CINTA. (Helen Karamorita)
- Pria sejati itu: bukan pria yang takut istri, bukan pria yang menakutkan istri, tetapi pria yang takut akan Tuhan dan pria yang mengasihi istrinya. (Rut Yulike)

Jadikan kami satu, seperti kerinduan-Mu, agar dunia tahu bukti nyata dari kasih-Mu... Sebelum kami pergi, memberitakan kasih-Mu, mulailah dari kami lebih dulu, jadikan kami satu...

Tuesday, 7 May 2013

Cerita Inspiratif

Ada sebuah kelas Theologi (ilmu Keagamaan) yang saat itu gurunya yang terkenal tegas dan galak mengadakan test secara tiba-tiba. Dengan tegas, dia mengatakan “Anda punya waktu 30 menit untuk mengerjakan soal pertama, nanti pada saat waktu habis akan saya bacakan soal berikutnya. Kita Test hanya ada 2 soal”

“Soal Pertama!” Katanya, “Apa yang kamu ketahui tentang Tuhan Yesus”

lalu tanpa pikir panjang mereka langsung menulis semuanya apa yang mereka masing-masing ketahui tentang Tuhan Yesus.

“Waktu tinggal 5 menit lagi untuk mengerjakan soal yang pertama!!!” Katanya tegas.

Singkat kata akhirnya 5 menit itupun berlalu, kemudian dia mengatakan “Sekarang soal kedua!!”
Dia berseru “Apa yang kamu ketahui tentang iblis”

Semua siswa itupun langsung menulis semua yang mereka ketahui tentang iblis itu. Sambil berjalan-jalan untuk mengawasi, pandangannya tertuju pada satu orang siswanya yang dia lihat tetap mengerjakan soal nomor satu. Karena tak ingin mengganggu yang lain, dia tak menegur siswa itu, tetapi ia ingin tahu juga kenapa. Sesekali kembali ke mejanya dia tetap mengawasi satu orang itu.

Menjelang menit-menit terakhir dia mengingatkan. Mulai 15 menit terakhir… 10 menit terakhir, dan akhirnya 5 menit terakhir. Tetapi siswa itu tetap mengerjakan nomor 1 itu. Hingga akhirnya pada menit-menit terakhir yang benar-benar terakhir dia tetap mengerjakan pertanyaan nomor satu.

“WAKTUNYA HABIS!!!” katanya tegas. Akhirnya semua pekerjaan dikumpulkan. Guru itupun segera mencari jawaban siswa yang satu itu.

Ketika dia lihat, jawaban nomor satu itu begitu panjang sekali. Ketika ia ingin tahu tentang jawaban nomor dua yang siswa itu tulis, dia hanya menemukan satu kalimat singkat:

“SAYA TIDAK PUNYA WAKTU UNTUK iblis!!!”

Tuesday, 23 April 2013

ROKSKA!!

Question: Dear mimin, gua udah pacaran sama cowo gua selama 3 tahun. Sebenarnya dari awal ngga seharusnya gua terima dia, karena dia bukan anak Tuhan. Tapi waktu itu, gua lagi down dan ngga mikir panjang. Waktu itu juga mikirnya pengen bantu dia yang kurang kasih sayang ortu, tapi lama-lama gua ngerasa ngga kuat. Dia selalu ngehalangin gua untuk melakukan apa yang gua suka, kaya ikut seminar bisnis, pengembangan diri, dll. Gua mau bisnis pun dia ngehalangin. Gua juga ngerasa pertumbuhan rohani gua terhambat sejak pacaran. Dia ngga ngijinin gua ikut komsel. Cuma ijinin ke gereja, itupun bareng sama dia. Dia belum lahir baru, belum kenal Tuhan. Kalo gua ngomong tentang Tuhan, dia ngga nyambung dan ngga mau denger. Gua udah doa, tapi tiap kali gua mau putusin dia, dia ngga mau.

Answer: Sebenernya saya ngga pernah suka kata putus antar pasangan dan ngga oernah mau ngasih nasehat untuk putus. Tapi, itu hanya berlaku untuk pasangan yang sama-sama anak Tuhan, yang udah ngedoain dan mikirin baik-baik sebelum mulai menjalin hubungan. Apapun masalahnya,  komitmen adalah nomor 1dan jangan pernah ambil jalan paling gampang yaitu putus. Tapi kalo pasangan nya bukan anak Tuhan sih saya lebih setuju dihentikan saja hubungannya daripada dilanjutin.
Kenapa? buat suatu hubungan supaya bisa berjalan dengan baik dan mencapai hasil maksimal. EHHH? Iya hubungan segtiga. Tuhan, kamu dan pasangan kamu. antara kamu dan Tuhan harus ada garis hubungan, antara kamu dan pasangan kamu juga ada garis hubungan dan tentu saja antara pasangan kamu dan Tuhan juga ada garis hubungan. Kalo salah satu garis ngga ada dijamin sih ngga akan pernah maksimal.Apa sih maksudnya maksimal? Artinya segala talenta yang kamu punya bisa dikeluarkan sebaik mungkin, visi yang Tuhan berikan bisa tercapai dan rencana Tuhan dalam hidup kamu bisa terlaksana. Karena ada dukungan pasangan, seseorang bsa mencapai lebih tingg daripada yang bisa dicapai kalo dia sendirian.Kalo pasangan bukan anak Tuhan, emang ngga bisa berhasil? Tergantung apa definisi berhasil, kalo hanya sekedar ngga cerai, ngga banyak rebut dan ngga punya anak yang baik sih masih bisa walaupun susah, tapi tentu saja ada harga yang mahal yang harus dibayar.
Yang pertama tentu saja kita kehilangan kesempatan buat jadi maksimal. Gimana mau maksimal kalo ngga di dukung pasangan, prinsipnya aja beda.
Yang kedua, tentu saja akan lebih susah hidup dengan orang yang prinsipnya beda. Satu-satunya cara supaya damai dan ngga ribut karena prinsip ya ngga saling ngeganggu prinsip masing-masing, gimana mau bersatu hati? Kemungkinan lainnya ya prinsipnya jangan dipegang terlalu ketat supaya kalo ribut gampang buat kompromi.
Gimana pun juga, kalo mau berpasangan bukan dengan anak Tuhan bukan berarti ngga bisa jalan (walaupun susah), tapi lupain aja soal visi dan rencana Tuhan, kemungkinan kecil itu bisa dicapai. Mungkin ada yang berpikir, siapa tau nanti dia bisa bertobat dan jadi anak Tuhan. Well, lebih baik ngga usah bicara kemungkinan seperti itu karena seringnya justru bukan pasangannya yang bertobat tapi justru anak Tuhannya yang kabur dan berbalik dari Tuhan. Resikonya terlalu besar, mendingan jangan dicoba deh. Sebenernya kamu udah tau kalo pasangan kamu sekarang bukan pasangan yang dari Tuhan, kan? Apalagi jadiannya aja karena kamu lagi down dan ngga pikir panjang kan? Jangan dia bukan anak Tuhan, sekalipun dia anak Tuhan tapi kalo jadiannya kaya gitu sih, lebih baik hubungannya dipikir lagi. Masalahnya kamu ngga bisa mutusin dia karena dianya maksa ngga mau putus kan?
Yang pertama, jangan lupa kalo kamu yang memulai masalah ini jadi tanggung jawabnya harus kamu pikul sendiri juga. Dengan kata lain, jangan meminta orang lain untuk jadi penengah antara kamu dan dia. Beresin face to face. Memang dia yang pertama kali nembak kamu, tapi kamu yang menerima juga sama bertanggung jawab.
Yang kedua, kalo memang mau diputusin hubungannya, putusin dengan jelas. Dengan kata lain, jangan hanya ngomong putus terus kabur. Jelasin alasannya kenapa kamu pengen putus sampe sejelas-jelasnya. Tentu aja dia ngga bakalan terima dengan gitu aja, bagaimanapun setidaknya dia ngga penasaran. Dalam hal ini, alasan kamu pengen menghentikan hubungan ini karena dia bukan anak Tuhan dan ngga ngedukung kamu kan? Mungkin aja terjadi dianya maksa terus dan bersedia lahir baru dan ngedukung kamu. jangan bilang amin dulu, lebih baik seseorang yang bersedia memilih Yesus dengan alasan supaya ngga putus bukan pertobatan tapi Cuma sekedar ganti status di KTP. Kalo emang mau milih, milih karena pertobatan bukan karena ada pacar dibalik gereja. Kalopun dianya tetep bersikukuh bersedia lahir baru, bolehin aja tapi tetep ngga ngejalanin hubungan. Tunggu 2-3 tahun baru dipikirin dan didoain lagi. Kalo bisa sih jangan sampe begitu, tapi kalo dianya tetep bersikukuh bersedia masuk gereja ya apa boleh buat. Tapi selama 2-3 tahun itu walaupun tetep temenan tapi jangan terlalu deket deh.
Yang terakhir, kalo emang dengan segala cara sopan dan baik-baik ngga berhasil, ya kepaksa pake cara yang tegas karena kalo diterusin bakalan lebih repot lagi nantinya. Berhentilah menemui dia dan berhenti terima telepon dari dia, nyatakan dengan tegas kalo kamu sungguh-sungguh. Yang harus diingat, cara ini akan sangat menyakitkan buat dia walaupun kalo diterusin bakalan lebih parah lagi. Jangan pernah lupa kalo kamu menyakiti seseorang dan jangan diulangi lagi.

Sakit hati bukan perkara yang mudah untuk dipulihkan, terkadang itu bisa mempengaruhi jalan hidup seseorang. Karena itu, usahakan sebaik mungkin supaya dia ngga sakit hati. Saran saya , ajak dia pergi ke tempat makan yang lumayan rame, di mall atau dimana gitu, jangan ke tempat sepi karena kita ngga mau dia terbawa emosi dan terjadi hal yang ngga diinginkan. Jangan bawa temen, hanya berdua aja, supaya pembicaraan lebih bebas dan dia ngga tersinggung. Buat perjanjian sebelum bicara, kalo salah satu orang berbicara, yang lain ngga boleh menyela sampai waktunya berbicara, lakukan bergantian. Ngga ada gunanya berbicara kalo keduanya saling bicara, ngga ada yang denger. Jelaskan dengan jelas dan dengerin juga omongan dia, paling ngga sampe dianya bisa tenang lagi. Kalo ada harta gono-gini yang mesti dibagi (serius!!), misalnya ikut asuransi atau tabungan bersama putuskan saat itu juga penyelesaiannya. Kalo bisa semua urusan diberesin hari itu juga. Kalo besok-besoknya dia pengen ketemuan lagi dengan alasan nostalgia atau menghabiskan hari terakhir, langsung tolak. Kalo emang mau putus, putus yang bersih. Jangan ada tarik ulur, dan jangan pake rasa kasihan, ngga akan pernah beres kalo terus menerus ngga tega. Jangan terima telepon/sms/bbm/chat  dan kalo sampe ketemu jangan terlalu banyak ngobrol. Mantan pacar susah untuk jadi temen, paling ngga selama setahun pertama atau sampe dia punya pacar lagi. Jadi ngga usah berharap “…kita temenan aja…” paling ngga sampe setahun depan.